Home » » SUMPAH PEMUDA

SUMPAH PEMUDA

MAKNA SATU NUSA, SATU BANGSA DAN SATU BAHASA
Bangsa Indonesia pernah mengalami masa penjajahan. Sebelum tahun 1945 atau sebelum menyatakan proklamasi kemerdekaan. Bangsa Indonesia dijajah selama ratusan tahun oleh bangsa lain. Tepatnya di jajah oleh Bangsa Belanda selama 350 tahun dan oleh Bangsa Jepang selam 3 tahun setengah.
Bangsa kita di jajah karena penjajah ingin menguasai kekayaan alam bangsa kita. Bangsa Indonesia pengahasil rempah-rempah yang sangat melimpah. Melimpahnya kekayaan alam tersebut membuat Bangsa Belanda ingin menguasai wilayah Indonesia.
Selama masa penjajahan penduduk asli Indonesia di paksa bekerja untuk kepentingan penjajah.
Rakyat Indonesia hidup dalam kondisi miskin dan kebodohan. Pemerintah Belanda yang berkuasa saat itu mengekang kehidupan rakyat Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia dilarang mengenal baca tulis. Mereka memperlakukan  Rakyat Indonesia hanya sebagai pelayan mereka saja.
Pada masa itu akhirnya timbul perlawanan dari Rakyat Indonesia. Mucul gerakan melawan penjajah di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang samapi Merauke ikut berjuang, mereka memperjuangkan Bangsa Indonesia. Namun perjuangan itu selalu dapat ditumpas oleh pemerintahan Belanda. Bangsa Belanda menggunakan politik pecah belah (devide et impera)
Polik tersebut adalah mengadu domba atau membuat Bangsa Indonesia berhadapan dengan bangsanya sendiri. Akibatnya terjadi perang antar daerah. Hal ini berlangsung cukup lama, sehingga kemerdekaan sulit di capai.

SUMPAH PEMUDA

Pada tahun 1908, Rakat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Para pemuda di berbagai wilayah di Indonesia mulai membentuk perkumpulan untuk menentang penjajah. Perkumuplan pemuda tersebut membawa nama daerah asalnya.
Beberapa perkumpulan pemuda atau sering disebut organisasi pemuda yang ada di daerah nusantara, diantaranya sebagai berikut:
Jong batak, yaitu perkumpulan para pemuda Batak.
Jong java, yaitu perkumpulan para pemuda Jawa.
Jong sumatranen bond, yaitu perkumpulan para pemuda Sumatera
Jong ambon, yaitu perkumpulan para pemuda Ambon
Jong islamatem bond, yaitu perkumpulan para pemuda Islam.
Jong minahasa, yaitu perkumupulan para pemuda Minasaha.
Jong cilebes, yaitu perkumpulan para pemuda Sulawesi.

Para pemuda ingin sekali berjuang untuk memerdekakan negerinya, walapun sifat kedaerahan masih kuat pada diri merekan. Hal ini terlihat dengan disepakatinya pertemuan para pemuda.
Pada 30 april – 2 mei 1926, para pemuda yang ingin mewujudkan persatuan nasioanal dengan mengadakan kongres pemuda I di Jakarta.
Tujuan kongres ini adalah menanamkan semangat kerja sama antara perkumpulan pemuda di indonesia. Kongres pemuda 1 menjadi dasar bagi persatuan Indonesia. Namun kongres pemuda 1 belum berhasil mempersatukan kegiatan pemuda dalam satu wadah. Kongres pemuda 1 menghasilkan gagasan persatuan dalam perjuangan untuk Indoneia merdeka.
Pemuda Indonesia ingin bersatu agar lebih kuat. Pada bulan Juni 1928 mereka membentuk sebuah panitia. Ketuanya Sugondo Joyopuspito. Tugasnya menyiapkan kongres pemuda II. Sugonod joyopuspito dibantu oleh joko Marsaid alias Tirto Diningrat, Mohammad Yamin dan Amir Syarifudin.
Kongres pemuda 11 dimulai pada tanggal 27 oktober 1928. Selama kongres pemuda II diadakan tiga kali rapat. Rapat pertama bertepat di gedung Katholieke Jongelingen Bond (gedung pemuda katolik) di lapangan Banteng sekarang. Rapat kedua bertempat di gedung Oost java bioscoop (sekarang jalan meda merdeka utara no 141). Rapat ketiga di gedung Indonesch Oubhuis di jalan keramat raya nomor 106 (sekarang disebut gedung Sumpah Pemuda)
Kongres pemuda II dihadiri oleh 750 orang utusan dari berbaga organisasi pemuda. Kongres berjalan penuh semangat Persatuan Nasional Pemuda Indonesia.
Waktu istirahat seorang wartawan dan pencipta lagu, bernmaa Wage Rudolf Supratman, minta izin untuk memperdengarkan lagu  ciptaanya . judul lagu ciptaanya adalah “Indonesia Raya”.
Pada tanggal 28 oktober 1928 dilaksanakan kongres pemuda II berahasil merumuskan suatu ikrar. Ikrar tersebut dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Isi sumpah pemuda “kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe betoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Kami poetra dan petri Indonesia mendjoengdjoeng bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
Sumpah pemuda merupakan pencerminan tekad dan ikrar para pemuda dan pelajar saat itu. Mereka bersatu tanpa memandang perbedaan daerah, agama dan suku bangsa. Mereka bersatu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Pada waktu itu, semangat persatuan sangat menonjol.
Pada saat kongres pemuda II, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman untuk kali pertama di perdengarkan. Pasa saat itu  juga, bendera merah putih ditetapkan sebagai bendera Kebangsaan Indonesia.
Ikrar sumpah pemuda dilaksanakan oleh semua rakyat. Sumpah pemuda menjadi perisiwa pentng dalam sejarah Bangsa Indonesia. Sumpah pemuda membangkitkan  kesadaran seluruh rakyat sebagai bangsa yang satu. Oleh sebab itu, pelajar dan generasi penerus harus selalu menjungjung tinggi Persatuan Indonesia berdasarkan prinsip Bhineka Tunggal Ika.

MENGENAL TOKOH SUMPAH PEMUDA

Wage Rudolf Supratman

W.R Supratman dilahirkan di Jatinegara Jakarta pada taggal 9 Maret 1903, menamatkan Sd di Jakarta dan menamatkan Normal School di Ujungpandang (Makasar). Mula-mula beliau sebagai guru Sd, kemudian bekerja di perusahaan dagang. Kemudian menjadi wartawan di Bandung dan Jakarta. Keahliannya di bidang musik diperoleh sejak muda dari kakaknya.
Pada tanggal 28 oktober 1928, lagu Indonseia Raya hasil ciptaannya pertama kali diperdengarkan dalam kongres pemuda II. Lagu tersebut sampai sekarang dijadikan lagu kebangsaan sebagai lambang persatuan bangsa.
Namun sayang, beliau tidak sempat menikmati lagu tersebut dalam suasana kemerdekaan. Beliau wafat pada tanggal 17 agustus 1938 di surabaya.

Mohammad Yamin

Mohammad Yamin dilahirkan pada tanggal 28 Agustus 1903 di Sawahlunto Sumatra Barat. Sejak muda beliau berfikiran cerdik dan lugas. Ia memiliki cita-cita tinggi dan gemar membaca. Ia mempunyai perpustakaan pribadi. Kegiatan politiknya dimulai dengan memasuki Jong Sumatranen Bond. Pada waktu kongres pemuda  II tanggal 28 Oktober 1928 beliau sangat hebat dalam megemukakan pendapatnya melalui pidato-pidatonya. Judul piadatonya yang sangat terkenal pada waktu itu adalah tentang “Persatuan Bukan Perbedaan”. Beliau terkenal juga sebagai penyair dan ahli bidang hukum dan sejarah. Beliau wafat pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta dan di makamkan di tempat asal kelahirannya.



/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}