Home » » TEORI PERGESERAN (PERGERAKAN) LEMPENG BUMI

TEORI PERGESERAN (PERGERAKAN) LEMPENG BUMI

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Naml, 27 : 88)


Menurut Wikipedia Teori tektonika Lempeng adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adaanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.

Beberapa teori mengenai pergerakan muka bumi diantaranya:


Continental drift (Apungan Benua)
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener pada 1912. Ia berpendapat bahwa dahulu kala benua yang ada saat ini awalnya merupakan sebuah superkontinent yang bernama Pangaea. Benua raksasa tersebut kemudian pecah menjadi benua yang ada saat ini. Namun bukti tentang hipotesa Wegener tersebut masih belum ditemukan.

Teori kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh Descartes. Ia berpendapat bahawa dahulu kala bumi merupakan sebuah bola panas yang lambat laun permukaannya menyusut dan mengkerut dikarenakan proses pendinginan. Hasil dari pengkerutan dan penyusutan tersebut berupa morfologi gunung, lembah dan lainnya.

Teori Laurasia dan Gondwana
Teori ini dikemukakan oleh Edward Suess, yang berpendapat bahwa dahulu kala di bumi hanya ada 2 benua besar yaitu Laurasia di Utara dan Gondwana di Selatan. Benua tersebut kemudian pecah dan sisanya adalah benua yang ada saat ini.

Plate tectonic (Tektonik lempeng)
Teori ini diperkenalkan Tozo Wilson. Teori ini merupakan pengembangan dari teori continental drift yang beranggapan bahwa kerak bumi ini terdiri dari lempengan-lempengan tipis yang bergerak diatas lapisan magma cair. Lempengan tersebut bergerak dikarenakan terdapatnya arus konveksi di perut bumi akibat magma panas tersebut. Pergerakan lempeng tersebut relatif lambat hanya beberapa milimeter atau centimeter per tahun.


Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibat gempa yang di sebut dengan gempa tektonik. Gempa bumi tektonik sering terjadi karena lempengan bumi yang terus bergerak. 


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}