Home » , , » KLASIFIKASI ILMIAH BUNGA ASOKA DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN

KLASIFIKASI ILMIAH BUNGA ASOKA DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Caesalpiniaceae 
Genus: Saraca
Spesies: Saraca indica 



Asoka adalah pohon yang dianggap suci oleh agama Hindu. Pohonnya akan mengeluarkan harum pada malam hari di bulan April dan Mei setiap tahunnya. Pohon tanaman ini sering diasosiasikan dengan cinta dan kesucian. Di Indonesia, dikenal dua jenis bunga asoka, yakni pohon asoka yang tumbuh menjulang tinggi tanpa ranting atau disebut juga glodokan tiang (Polyalthia Longifolia) dan asoka biasa (Polyalthia sp.) yang memiliki ranting dan berdaun runcing. Biasanya tanaman ini digunakan untuk penghijaun maupun tanaman hias. Orang-orang Eropa sering menyebut tanaman ini Flame of the Wood atau api dari hutan karena warna bunganya yang cerah serta mencolok layaknya api.
Tanaman asoka berbunga ketika menjelang musim hujan tiba.  Bunganya dapat bertahan selama 3-4 bulan dan biasanya untuk memperbanyak tanaman ini, sang pemilik akan melakukan pencangkokan atau lewat biji langsung. Untuk perawatannya sendiri, bunga tanaman ini cukup dipupuk sekali selama 3 bulan.
Pohon asoka atau yang mepunyai nama Latin Saraca Indica adalah pohon yang mana bunganya tumbuh pada cabang-cabang besar. Bunganya tumbuh secara bergerombol dan berderet dengan benang sari yang mencuat keluar seperti kembang api.
Untuk warnanya, pohon ini sering kita jumpai dengan bunga warna kuning, jingga, bahkan merah. Asoka memiliki batang yang keras dengan tinggi yang dapat mencapai 7 meter, sedang daunnya majemuk dan berbentuk oval berujung lancip
Manfaat Asoka
Selain sebagai tanaman hias nan indah, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu jenis tanaman obat nan dapat menyembuhkan beberapa penyakit, antara lain menstruasi tak teratur atau menohargia (haid berlebihan) nan salah satunya disebabkan oleh stres, keputihan, disentri, dan wasir.
Menohargia atau haid hiperbola ialah jenis penyakit nan disebabkan sebab keluarnya darah haid nan hiperbola nan melebihi batas normal nan dipengaruhi kadar endotelin lebih kecil dibandingkan normal.
Selain itu, penyebab menohargia juga dipengaruhi oleh tekanan nan terjadi seperti stres. Nah tapi tenang saja, bagi Anda nan menderita menohargia atau haid berlebihan, dapat terapi dengan obat tradisional nan berasal dari kembang soka.
Bunga soka ini berfungsi sebagai astringent nan bekerja sebagai pereda stres dan menenangkan bagi otot-otot rahim sehingga dapat merelaksasi dan menormalkan kembali siklus haid pada wanita tersebut.

Caranya sebagai berikut:
Siapkan air sebanyak dua cangkir.
Masukan sekitar 3 sampai 4 ons kulit tanaman kembang soka dan rebus sampai mendidih sampai kurang lebih setengah cangkir.
Kemudian boleh juga dicampurkan dengan sedikit susu, jika tak pun tak apa-apa.
Setelah itu saring airnya, lalu minumlah sebanyak 2-3 kali sehari selama mengalami haid nan berlebihan.
Lakukan secara berulang maka anda akan mendapatkan hasil nan maksimal dan perubahan nan signifikan.

Manfaat bunga soka ini ialah bekerja secara maksimal pada otot-otot rahim wanita sehingga bisa menguatkannya. Meskipun kegunaan kembang soka ini sangatlah banyak. Namun, tak banyak orang nan mengetahuinya sehingga kegunaan kembang soka ini kurang tergali.
Bagi sebagian masyarakat belum percaya akan khasiat kembang soka tersebut. Padahal hampir semua bagian tanaman soka tersebut sangatlah bermanfaat. Selain buat mengatasi menhorgia atau haid, kembang soka pun bisa menyembuhkan wasir dan disentri.
Caranya dengan memanfaatkan akar tanaman daun soka sebagai minuman pengganti teh. Rasanya tak jauh berbeda, hanya bahan dan cara membuatnya sajalah nan mungkin berbeda.

Baca Juga  Artikel Terkait Lainnya :





/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}