Home » » SALAM RINDUKU UNTUK MEREKA

SALAM RINDUKU UNTUK MEREKA


Aku ingin bertanya pada angin yang sepoi-sepoi di atas ranting-ranting dan dedaunan di atas gunung yang menjulang tinggi di atas awan, adakah mereka mampu mendengarkanku? Berharap angin dapat menyampaikan salam rinduku pada mereka yang aku cintai. Aku ingin berteriak hingga awan di atas sana di bawah langit biru mendengarkanku betapa aku merindukan mereka yang aku cintai berharap mereka membawa rasa rinduku dan menyampaikannya pada mereka yang aku cintai. Di bawah langit yang sama diatas bumi yang sama, aku berada jauh dari mereka. Hatiku menangis betapa aku tak mampu membendung rasa pilu di hati ketika bayang mereka terus menari dalam setiap langkahku. Jika wajah itu, jiwa itu, dan raga itu dekat berada disini aku ingin memeluk mereka betapa girang hatiku akan ku kabarkan pada dunia betapa aku bahagia saat berada dekat dengan mereka. Terkadang aku menangis, hingga suara angin yang sendu di malam hari mampu mendengarkan jeritan hatiku yang pilu karena merindukan mereka. Sesaat angin menyapaku begitu dingin hingga menusuk ke tulang,  menyelipkan kerinduan yang semakin hebat. Malam yang pekat, langit yang hitam pucat mampu menggambarkan suasana hatiku saat ini.
Kadang aku ingin berseri seperti bunga-bunga yang mekar di pagi hari, menebar keharuman hingga penjuru bumi. Menari di atas indahnya dunia, di bawah langit biru yang begitu cerah hingga melayang tinggi ke udara. Aku ingin bebas seperti burung, yang terbang tinggi tanpa rasa khawatir, kesana kemari sesuka hati. Aku ingin terbang... jika saja jarak itu dekat aku akan pergi setiap saat sesuka hatiku.
Aku disini, aku butuh waktu untuk menyesuaikan semuanya, aku butuh sesuatu yang dapat meyakinkanku bahwa tanpaku mereka baik-baik saja.
Dunia... sepi dalam sekejap. Hening.........
Aku merasa dunia ini sendiri dalam sepi dalam gelapnya malam bertabur dengan harapan-harapan yang tak mampu aku bawa hingga aku bisa bangkit. Sepi.... senyap... aku merasa sebagian dari jiwaku saat ini menghilang.
Adakah yang bisa membuatku bertahan? Meykainkanku dan menguatkan ku, dan berkata bahwa aku mampu.
Aku..... ingin selalu bersama mereka.
Tapi kenyataan mengatakan hal yang lain.... benar saja setiap kehidupan selalu ada sesuatu yang berubah. Entah itu keadaan atau apapun itu...
Aku suka melihat gunung di balik awan, aku senang merasakan hembusan angin. Anganku melayang jauh hingga melambung tinggi, membayangkan wajah mereka berada dekat denganku, membayangkan aku tertawa lepas dengan kehidupanku sebelum masa ini, semua terbayang indah. Semakin menyeret jiwaku dalam rindu yang semakin dalam.
Jiwaku.....
Aku ingin mendengar suara mereka...
Ayah, ibu dan keponakanku serta anak-anakku.... yang menangis pilu ketika melepasku pergi. Tak ada yang setulus mereka.
Semoga Allah selalu menjaga mereka, mencitai dan memelihara mereka serta menjaga dan melindungi aamiin.
Kadang kala ada kalanya aku teringat dengan kehidupanku, tak mudah bagiku meninggalkan semua orang-orang yang aku cintai, berada jauh dari mereka butuh jiwa yang besar agar aku mampu bertahan. Tapi kadang rasa rinduku tak mampu aku bendung...
Keluargaku rumah pertama...
Anak-anakku adalah rumah kedua...
Wajah mereka yang selama ini menabur kebahagian dalam hidupku.... jika boleh aku menawar aku ingin memiliki waktu hanya sehari atau dua hari saja bersama mereka dalam seminggu.
Bahagia itu ketika melihat seyum mereka terukir manis di wajah mereka,...
Lelah tentu saja dalam menjalani kehidupan ini, tapi ketika berada dekat dengan mereka rasa lelah dan sedihpun hilang seketika.
Aku ingin sekali melihat mereka yang aku cintai dalam setiap harinya,berada di samping mereka menjadi bagian dari kehidupan mereka yang tidak pernah menghilang...
Karena aku pun sama, aku ingin mereka selalu menjadi bagian dari hidupku yang melekat hingga jiwaku lemah tak berdaya.
Disini, ditempat ini... aku belum mampu berdiri setegar itu. Aku tak mampu tersenyum sehangat mentari di pagi hari. Aku masih belum mampu menyapa hari-hari yang terus berganti..
Aku masih belajar untuk menguatkan diriku... mendamaikan jiwaku.
Bukan aku tak bahagia tapi aku belum mampu mengikhlaskan diriku. Mungkin nanti aku mampu aku bisa mengikhlaskan jalan cerita hidupku.

Aku percaya.... Tuhan memberikan jalan terbaik untuk semua hamba-hambanya... jalanku saat ini adalah jalan Tuhan yang telah di hadiahkan untukku. Semoga aku mampu menjadi hamba yang bersyukur


/>

0 komentar:

.comment-content a {display: none;}