thumbnail

MEREKA ADALAH HARAPAN BANGSA - SEMANGAT YANG TAK PERNAH PADAM DI TENGAH KEHIDUPAN MEREKA YANG SULIT

Perjalanan hidup selalu di pertemukan dengan hal yang baru. Entah itu mengesankan ataupun menjengkelkan. Tapi di setiap kejadian selalu ada pelajaran yang berharga yang bisa di petik hikmahnya. Hidup selalu mempertemukan kita dengan kejadian dan orang – orang yang tak terduga. Ini kisah dan pengalamanku yang menurutku sangat menarik, dimana aku pun belajar dari mereka untuk memperbaiki diri aku, untuk berjalan dan terus melangkah. Jadi manusia hebat seperti mereka yang mampu berdiri meski dalam keadaan pedih sekalipun.
Memang benar…setiap orang bekerja pasti ingin mempunyai penghasilan yang besar, bisa memenuhi kebutuhan syukur-syukur bisa membeli apa yang kita inginkan dan bisa berbagi. Ini kisahku, jujur aku adalah orang yang paling matre dalam hal pekerjaan, karena jujur saja pekerjaan adalah hal yang paling bergengsi dan berkelas. Modal masa depan dan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Awal tahun 2015 aku mulai terjun ke dunia pendidikan, tentu awalnya aku karyawan swasta di sebuah perusahaan ternama. Akhir tahun 2014 aku dan rekan-rekan ku kena PHK, maka awal tahun aku mencari kerja. Kebetulan awal tahun 2015 ada yang menawarkanku sebuah pekerjaan, sebagai tenaga pengajar di sebuah Sekolah Swasta. Sekolahnya kecil, jauh dari pusat perkotaan, jalannya amat jauh, sepanjang perjalanan aku hanya melihat pepohonan yang menjulang tinggi di tambah kondisi jalan saat itu berlubang dan rusak parah. Awalnya merasa tak sanggup namun hati berkata “ ayo coba, kita berasal dari dunia pendidikan basic kita seorang pengajar”. Maka aku putuskan untuk mengajar, awalnya aku kaku karena lama aku tak bicara di depan banyak orang, tapi lama kelamaan aku bisa mengatasi rasa gugupku. Hal yang paling mengagetkan adalah honor perbulannya, aku sampai melongo karena kaget…aku mendapatkan tak lebih dari Rp. 150.000,- nilai yang fantasis kaget luar biasa. Awalnya aku bingung…bagaimana bisa aku mencukupi kebutuhan hidupku jika dalam sebulan hanya berpenghasilan Rp. 150.000.
Aku teringat pesan dari Guruku saat duduk di bangku SMA ‘ anak-anak jangan pernah kalian berharap menjadi guru, jadilah kalian pengusaha yang hebat. Jika kalian menjadi guru maka penghasilan kalian akan nihil, namun jika kalian tetap ingin menjadi guru. Maka jadikanlah profesi itu sebagai sampingan jangan jadikan pekerjaan pokok”. Pak Maman adalah seorang Guru Sejarah, dia seorang PNS dan pengusaha yang sukses. Mungkin beliau berkata demikian karena beliau pernah tahu rasanya jadi tenaga kerja honorer.
Kepalaku sampai pusing sekali, di tambah aku punya beban setoran motor perbulannya. Maka aku nekat jualan makanan ringan di media social, aku memasaknya sendiri dan aku mengantarkannya tanpa tambahan ongkos kirim minimal pembelian dua bungkus.
Saat itu aku mengajar hanya 4 hari dalam satu minggu, maka 3 hari aku gunakan untuk mencari uang tambahan. Hari pertama aku promosi, hari ke dua aku memasak dan di hari ketiga aku DO kebeberapa tempat. Pernah dalam satu hari aku mendapatkan hampir Rp. 500.000
Dari jam 8 pagi aku berangkat dan pulang hingga magrib. Di sana aku merasa bersyukur karena bisa membayar setoran motor. Dalam sebulan aku hanya dagang 4 x. karena d hari lain aku tak bisa megantarkan barang kecuali hari libur.
Berdagang memang menyenangkan , setidaknya aku punya penghasilan lain. Meski kadang-kadang ada saja hari dimana kita lagi sepi.
Pergi ke Sekolah, ternyata dapat menghilangkan stress melihat mereka yang ceria dan penuh semangat memang serasa hilang beban yang ada di pundak. Awalnya aku merasa kaget dengan honor yang aku terima, tapi hati ini lama kelamaan berasa ikhlas dan nyaman dengan apa yang aku jalani sekarang.
Desa itu, sekolah itu dan anak-anak itu seperti tak pernah tersentuh oleh jaman, melihat keadaan itu seperti melihat kehidupan tempo dulu. Pemukiman warga rata-rata bukanlah rumah yang biasa kita lihat di kota. Namun pemukimannya berupa rumah panggung, jalan yang di lapisi tanah merah yang licin, di sekitarnya terhampar sawah dan pegunungan sungguh suasana yang masih alami dan asri. Melihat anak-anak pun demikian, mereka masih kurang pergaulan, dari tata bicara dan hal lainnya mereka terlihat kurang dalam hal itu.
Anak – anak itu, adalah anak-anak yang hebat dan tegar. Pantang menyerah, lokasi sekolah dari rumah mereka bukanlah jarak yang dekat. Memang sebagian rumah mereka ada yang dekat dengan sekolah, namun dari sebagian yang lain kebanyakan jauh dari sekolah. Waktu yang mereka tempuh sekitar 1 jam, ada juga yang mencapai waktu hanya 30 menit. Dan luar biasanaya mereka datang ke sekolah tidak menggunakan kendaraan tapi mereka tempuh dengan jalan kaki. Aku pernah melintasi pemukiman itu jalannya seperti ninja hatori, melewati gunung, sawah dan sungai. Malah ada salah satu anak yang rumahnya di atas gunung. Kondisi tanah merah jika musim penghujan amatlah licin, aku merasa tak sanggup saat berjalan kaki dengan anak-anak melintasi pemukiman untuk menandai lokasi dalam kegiatan masa orientasi sekolah. Rasanya terengah-engah nafasku hingga ada satu anak berkata “ ibu padahal baru tanjakan segini , masih kuat gak bu?” jujur bagiku ini jalan yang amat sulit aku capai apalagi balik lagi ke sekolah. Mereka mungkin karena terbiasa berjalan jauh seperti ninja hatori.
Sungguh luar biasa semangat mereka, perjalanan jauh tak menjadi halangan mereka untuk datang ke sekolah. Bagi mereka sekolah adalah sebuah cahaya dan pengharapan untuk merubah nasib mereka. Mereka terlihat ceria dan semangat dalam belajar.
Bagiku ini adalah salah satu kepuasaan yang tidak aku dapatkan saat bekerja, belajar dengan mereka, berbagi cerita dengan mereka adalah hal yang unik dan menarik.
Dalam satu kesempatan aku berusaha memotivasi mereka agar mendapatkan nilai ulangan yang tinggi, karena kaget bukan maen saat ulangan harian di lakukan mereka hanya mendapatkan nilai do re mi, itu bukan hanya aku yang kaget banyak gurupun merasa kaget dengan hasil yang mereka capai. Aku selalu menjanjikan sebuah hadiah, jika nilai terbesar akan mendapatkan hadiah. Hadian bisa berupa bolpoint, buku, penggaris atau makanan yang baru mereka lihat. Alhamdulillah nilai ulangan tak terlalu parah meski yang mencapai nilai tinggi adalah orang yang sama.
Setidaknya aku tidak merasa kaget dengan nilan do re mi. ya, … aku tidak mengajar di sekolah ternama, bukan mengajar di lingkungan anak-anak yang orang tuanya mapan. Tapi aku mengajar di tempat yang jauh, seolah tak tersentuh oleh jaman, di lingkungan keluarga yang rata-rata ekonomi mereka tidak terpenuhi, di tempat itu jarang sekali anak yang meneruskan sekolah ke jenjang SMP. Seperti jaman dahulu kala, jaman nenek aku..beberapa bulan setelah lulus SD mereka menikah. Itupuh hal yang terjadi di tempat itu, baru lulus beberapa bulan mereka langsung menikah.
Merekalah yang mempunyai semangat yang tinggi meneruskan sekolah dan memiliki harapan ingin melihat dunia dan membangun desa mereka.
Jumlah siswa kelas VII sebanyak 8 orang, kelas VIII 13 orang dan kelas IX sebanyak 18 orang. Tiap tahun jumlahnya menurun. Sulit sekali mengajak mereka untuk sekolah, padahal pihak sekolah tidak memungut biaya sepeserpun. Baju seragam dan batik sekolah di berikan secara Cuma-Cuma. Tapi meski demikian mereka adalah pejuang masa depan. Terlihat dari perjuangan mereka yang pantang meyerah untuk mencapai lokasi.
Ya tawa mereka, senyum mereka dan semangat mereka jauh dari apa yang aku pikirkan. Aku pikir di balik senyum dan kecerian mereka tak ada beban yang mereka pikul, tak ada luka yang mereka bawa. Tapi ternyata aku salah, perjalanan hidup mereka teramat berat. Bahkan aku pun sampai menangis dan tak bia tidur dalam waktu seminggu, terpikir masa depan mereka dan kesedihan mereka.
Saat itu, materi pelajaranku telah habis. memberikan kisi-kisi kepada anak-anak untuk ujian hanyalah beberapa menit saja. Aku saat itu hanya ingin tahu kehidupan mereka, ya aku bukan Guru B. Indonesia yang mengajarkan mereka menulis puisi ataupun cerita pendek, dari kelas VII sampai kelas IX aku memberikan tugas yang sama.
saat itu aku menyuruh mereka menuliskan kisah kehidupan mereka, pengalaman yang paling mereka ingat dan kondisi orang tua mereka di rumah. Saat itu ada beberapa anak yang menangis terisak-isak, kaget bukan main. Aku mendekatinya dan mengusap pundaknya. Ada beberapa anak yang termenung.
Dan akhirnya mereka mengumpulkan tulisan mereka. Ada beberapa anak yang menurutku sulit sekali untuk mereka jalani, dan ini bukan sedikit tapi dari sekian siswa hampir semua mengalami kehidupna yang sama.
Anak bertubuh tinggi dan duduk paling depan kelas IX:
Dia menuliskan kisahnya “hidupku memberikan luka yang berdampak pada 1000 duka, saat ibuku menikah lagi dengan pria lain. Dia tak peduli lagi denganku”

Anak lain kelas IX menulis
“dari aku kecil hingga dewasa, aku belum pernah melihat wajah ayahku, dia meninggalkan aku dan ibuku. Ayahku paling jahat di dunia”

Dua anak kelas IX menulis kisah yang sama, karena mereka bekerja di tempat yang sama:
“ aku sekolah pukul 7 pagi, dan pulang sekolah langsung bekerja. Pulang kerja sekitar pukul 10 malam, kadang langsung tidur kadang belajar”

Anak yang lain kelas IX menuliskan kisahnya:
“ aku tinggal bersama nenek dan kakekku, mereka crewet sekali aku kesal setiap hari di marahin, ada di rumah di marahin apalagi kalo maen di marahin. Aku bingung apa yang harus aku lakukan”

Anak yang lain kelas IX menulis:
“aku sedih melihat ibu bekerja, sementara ayah hanya diam saja. Aku sedih jika pulang sekolah merasa lapar dan di rumah tidak ada nasi dan lauk”

Anak kelas IX menulis;
‘ hal yang tak aku lupakan adalah saat ibu hamil tua dan ayah pergi berdagang, dia tidak pulang-pulang ternyata dia sering berjudi”

Anak kelas IX menulis kondisi rumah yang tidak sehat
“setiap pagi ibu marah-marah bertengkar sama ayah, aku paling kesal kalo melihat ibu lagi marahin adik. Aku pusing sekali melihat itu”

Dari beberapa kejadian kelas IX kebanyakan memiliki kisah yang sama, ayah yang pergi entah kemana.
Kisah kelas VIII tak ada bedanya dengan kisah kelas IX;
Salah satu anak sambil menangis dan bergetar tubuhnya menuliskan:
“ aku rindu ayah, ayah kamu pergi kemana? Aku kangen sekali ingin mencium dan memelukmu, aku hidup sebatang kara setelah ayah dan ibu cerai, ayah pergi tak kembali dan ibu menikah lagi. Hidupku telah hancur” kertas yang ia tulis basah dengan air mata yang ia teteskan.

Masih kelas VIII, seorang anak perempuan bertumbuh tinggi dan putih menuliskan kisahnya dengan mata kemerah-merahan:
“ saat itu, aku dan adik di bawa ayah pergi untuk beli tas dan mobil-mobilan ternyata aku di bawa kerumah selingkuhan ayah, ibu dan ayah bertengkar saat pulang karena melihat ayah ada tanda merah di lehernya. Saat di rumah selingkuhan ayah, aku melihat ayah dan selingkuhannya saling bermesraan”

Anak kelas VIII menuliskan kisah yang lain , dia bertumbuh kecil dengan punggung agak bungkuk:
“ aku sedih sekali saat aku di pukul oleh ayah, hal yang paling menyenangkan dalam hidupku adalah jika aku makan sama daging ayam”

Sebenarnya masih banyak kisah mereka yang membuatku merasa terhentak, sakit sekali membaca tulisan mereka dan sedih bukan main. Hampir 80% siswa adalah korban dari keluarga yang berantakan. Rata-rata orang tua mereka bercerai dan menikah lagi, kebanyakan ayah mereka tak pernah mengunjungi mereka. Bahkan ada salah satu anak kelas IX yang keluar sekolah karena sudah tak punya semangat hidup lagi. Ayahnya kerja di luar kota, ibu nya menikah lagi dan hanya mengurus adiknya. Sedangkan dia di rawat oleh neneknya dari pihak ayahnya. Karena kondisi itu akhirnya sang ayah membawa anak itu keluar kota. Konon anak itu  kerja bersama ayahnya di luar kota.
Banyak hal yang menjadi beban mereka, begitu banyak beban yang mereka pikul. Kehidupan yang berat dan menyedihkan, tapi hebatnya mereka …mereka masih semangat berjuang dan sekolah. Bagi mereka sekolah adalah rumah kedua dapat menghilangkan stress saat bertemu dan becanda bersama teman. Sekolah adalah harapan, sekolah adalah cahaya.
Banyak rekan kami yang satu sama lain peduli dengan anak-anak menawarkan sekolah gratis setelah mereka lulus SMP. Bahkan teman-teman ku yang lain memberikan hadiah untuk mereka, baju bekas yang masih bagus dan layak pakai menjadi kado bagi mereka. Kondisi mereka untuk membeli baju bagus adalah hal yang amat sulit, maka dari itu aku sering sekali bercerita tentang mereka kepada teman-temanku sehingga kami berusaha membantu mereka dan membahagiakan mereka.
Dalam satu kesempatan aku dan Bu Rizky mengadakan nonton bersama, film yang di putar tentulah cerita tentang penyangat hidup, dan penyegeran buat pikiran mereka, di akhir acara kami berdua mengadakan kuis dan hadiah. Hal yang menyenangkan memang bisa berbagi dan mengukir senyum di bibir mereka.
Mereka adalah generasi bangsa, mereka manusia yang tegar dan hebat. Dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat dan membuat mereka tertekan toh mereka mampu berdiri dan semangat dalam meraih mimpi mereka.
Percerain orang tua mereka itulah yang menjadi hal yang mereka ingat, memang menikah di usia muda kurangnya pemahaman dan kurang dewasanya pikiran orang tua mereka menjadi dampak angka perceraian di lingkungan itu mencapai nilai yang tinggi.
Semoga setelah pengetahuan datang, dan terjamah oleh kehidupan dan pendidikan wawasnan mereka bertambah, dan pengetahuan mereka menjadi bekal dalam hidup mereka untuk keluar dari situasi sulit yang mereka alami.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan agar kelak kalian menjadi anak-anak yang sukses dan penuh dengan semangat. Semoga semangat kalian tak pernah padam semoga mimpi kalian menjadi nyata. Anak-anakku kelak kalian adalah pemimpin untuk bangsa ini, semangat kalian adalah modal kalian untuk sukses.

Hidup selalu memiliki arti ketika kita berbagi dan mencoba membahagiakan sesama 

Kegiatan Kemah Tahun 2015




Nonton Bareng dan Mengadakan Permainan dan Pembagian Hadiah bersama Ibu Rizki Pebriani


















Kegiatan Belajar Siswa








Latihan Pramuka Persiapan untuk Mengikuti Lomba Pramuka




Hiburan Bersama Anaka-Anak Usai Pelajaran Sekolah







Berbagi dengan Anak-Anak "terimakasih pada semua pihak yang telah membantu"



Kebersamaan Ibu Rizki dengan Anak-Anak





 Kebersamaanku dengan Anak-Anak





mereka adalah masa depan bangsa, semoga harapan dan cita-cita mereka tidak pernah mati.

thumbnail

ANAK - ANAK ADALAH OBJEK YANG MENARIK DAN UNIK


Hari jumat dan hari sabtu adalah hari yang melelahkan bagiku…bukan karena pekerjaan berat, tapi di hari itu aku di hadapkan pada situasi yang menguras emosi dan mental saya juga benar-benar teruji.
Bagaiamana tidak?? Setiap aku masuk ruangan kelasn VIII selalu saja mereka gaduh, ada yang lari-lari ada juga yang malah tidur pulas. Rasanya stress sekali, padahal hanya 5 anak di kelas itu. 1 anak tukang tidur, 1 anak lagi tukang lari-lari, 1 anak lagi senang berbicara seronok dan hanya dua anak yang terlihat mau serius belajar meski kadang merekapun terbawa dengan keadaan yang gaduh.
Belajar bersama mereka kadang-kadang bikin emosi di jiwa, tapi entahlah selalu saja saya memiliki kendala untuk memarahi mereka ada perasaan gak enak dan takut membuat mereka tersinggung. Saya mencoba mendekati mereka dengan cara lain, di hari berikutnya aku mencoba mendengarkan apa yang mereka ceritakan padaku, memang ini tidak menjalur dengan pelajaran yang aku bawakan. Aku mencoba masuk ke dalam kehidupan mereka, mendengarkan mereka, mencoba memahami karakter mereka. Ketika mereka terdiam giliran saya yang akhirnya mendongeng, ya…mendongeng. Meski mereka sudah besar memang mendekati dengan cara bercerita atau mendongeng cerita awal yang menarik bagi mereka.
Saatnya aku bercerita…
Anak-anak…kini giliran ibu bercerita dan bertanya pada kalian. Ibu ingin tahu kenapa kalian seperti ini?? Kan di sini ada ibu, masa kalian masih kaya anak Tk? Oh iya Rival ibu ingin tahu kenapa sikap kamu sekarang agak nakal, padahal ibu kenal Rival dulu anak yang cerdas sekali dan baik, gak pernah lari-lari. Apa yang membuatmu berubah? Atau ketika kamu pindah ke sekolah baru itu?
Dan dia menjawab “ ibu, waktu kelas VII kan aku pindah waktu itu, sebenarnya aku gak mau masih ingin disini. Disana sekolahnya jauh bu, udah naik angkot terus jalan kaki. Dulu kan waktu aku kelas VII aku bawa Hp, nah temen baru aku itu pinjem Hp aku. Aku kasihin aja bu, eh ternyata dia download Video yang gitu bu, ketahuan sama guru disana, nah malah aku yang kena hukuman berdiri di tiang bendera di siang hari. Padahal bu aku udah jelasin bukan aku yang downlod tapi temen aku bu, anehnya lagi Hp juga di jabel di tangan temen aku, tapi temen aku gak dapat hukuman. Nah dari situ bu, padahal aku sudah berusaha untuk baik dan rajin tapi tidak di anggap malah di cap nakal dan di hukum kan gak adil bu. Sudah aja saat itu aku berfikir, mening jadi anak nakal sekalian. Jarang masuk sekolah bu, aku suka nya main aja ke tempat deket sekolah disana enak bu adem bisa duduk di bawah pohon daripada kena hukuman yang gak jelas bu. Saya bertekad akan jadi anak nakal setelah kejadian itu?”
Lalu aku menjawab “ nah Rival kenapa ke sekolah bawa Hp? Kan gak boleh, lagian kamu sembarangan ngasih pinjem ke temen yang lain. Gini Rival bukan ibu membenarkan sikap guru kamu itu, Cuma mungkin ini Hp milik kamu. Nah kamu menjelaskan nya gimana? Waktu kamu menyanngkal dan meyakinkan temen kamu yang download?
Diapun menjawab “dia malah cuek dan marahin saya bu, percuma”
aku “ Rival, gak boleh kamu jadi nakal yang rugi kamu, masa karena kamu di perlakukan seperti itu kamu ngerugiin diri kamu? Gak boleh kaya gitu, perjalanan kamu masih panjang perjuangan kamu juga masih banyak hal yang harus kamu raih. Nah disini kamu belajar, tekadkan kamu untuk berubah menjadi lebih baik lagi ya, harus jadi anak yang rajin dan pandai. Nah sekarang jadikan semua itu sebagai pelajaran ya! Jangan mudah percaya sama orang lain meski itu adalah temen kamu, apalagi kenal baru. Nah mau gitu orang sukses kamu enggak?? Sekarang kamu harus jadi Rival yang dulu ibu kenal, lucu, manis, baik, sopan dan gak pernah nakal lagi ya?”
rival pun menjawab “ iya bu saya janji”
aku mencoba bertanya pada yang lain “ nah yang lain gimana apa mendapat perlakuan yang sama di sekolah itu? Awas ya jangan kaya gitu?? Kalian harus jadi anak-anak yang sukses. Ibu harus gimana mengajar kalian dengan cara yang lembut salah, di kasih tugas malah nyontek-nyontek kan gak bisa gitu. Yu kita bikin perjanjian hari ini, kita mulai belajar serius. Barang siapa yang tidak belajar dengan serius maka ibu akan melaporkan kalian sama akang?? Nah mau gak??
Mereka menjawab kompak “ gak bu!”
Hari itu aku habiskan Tanya jawab atau sekedar sharing bersama anak-anak…hingga menceritakan kisah anak-anak pedalaman yang belajar dengan serius meski mereka menempuh jarak kiloan.
Nah anak-anak ibu akan menceritakan teman kalian yang di sekolah lain, patutnya kalian bersyukur bisa sekolah disini, makan enak, uang jajan dan semua terpenuhi dengan lengkap.
Ibu mengajar di sekolah lain, mereka anak – anak di sana begitu semangat untuk menyambut pagi hari. Perjalanan dari rumah hingga ke sekolah mereka tempuh dengan jarak yang agak jauh, bahkan lamanya perjalanan mereka sekitar 1 jam yang paling jauh, sebagian yang lain sekitar 30 menitan lebih. Itu mereka tempuh dengan jalan kaki, medan yang mereka tempuh agak sulit…mereka harus melewati jembatan, dan jembatan itu terbuat dari bamboo. Sama sekali gak ada pegangannya, belum yang lain mereka turun dari gunung dengan kondisi tanah merah yang licin tapi mereka tetap sekolah ko! Meski jauh meski lelah sekolah bagi mereka adalah sebuah harapan untuk merubah nasib mereka, cita-cita mereka tentu menggenggam dunia, artinya mereka ingin sekali banyak ilmu agar mereka tahu tentang semua yang ada di dunia ini, belajar dan buku adalah media mereka untuk berinteraksi dengan dunia yang baru mereka ketahui, harapan mereka adalah bisa menjadi orang yang sukses yang bisa membanggakan kedua orang tuanya. Begini anak-anak, tentu untuk meraih cita-cita itu begitu banyak tantangannya. Kini bagaimana mau kalian mau berjuang sekeras apa?. Hidup bukan milik bagi mereka yang hanya diam dan leha-leha. Kalian yang ibu lihat terpenuhi kebutuhan kalian, sedikitpun tidak kekurangan uang jajan bukan? coba banyangkan teman kalian di pedalaman, mereka hanya bekal Rp. 1000,- itu uang yang mereka pegang. Sementara sekolah dari pukul 07.00 – 13.30 bahkan di antara mereka juga ada yang gak bawa bekal sama sekali, tapi ibu salut sama mereka meski jauh meski gak bawa uang bekal mereka semangat belajarnya. Mereka juga orangnya baik, jika ada tugas sudah pasti di kerjakan. Masa kalian kalah sama mereka?? Kalian ke sekolah jalan kaki cuman 5 langkah?
Lalu Aldo bertanya” bu itu dimana? Dari rumah ibu , ibu kesana berapa jam?”. Lalu saya menjawab “ ibu tempuh selama 40 menit perjalanan, itupun jalanan sepi. Kadang kalo lagi hujan besar ibu simpan motor ibu di pinggir rumah kake-kakek dan ibu berjalan selama 15 menit karena jalanan licin takut terjatuh, tapi meski lelah tak apa, toh ada yang menyambut ibu dengan penuh semangat.”
Tabah termenung dan bertanya” iya bu, mereka itu semangat…boleh gak bu aku ikut ibu kapan-kapan, aku ingin liat mereka barangkali aku bisa bertanya kepada mereka. Mereka bisa sesemangat itu?”
Saya tersenyum dan menawab  “dengan senang hati nanti kapan-kapan kita main ke sana. Ibu jadwal di sana tiap hari Selasa dan Kamis ya”
Tabah “ kalo naik angkot bisa bu?”
Dan saya menjawab “ nah itu dia, tak ada angkutan umum dari sana hanya ada ojek itupun ongkosnya mahal. Itulah makanya mereka sulit sekali untuk pergi ke kota. Meski begitu mereka itu keren, kalian harus seperti mereka bahkan lebih jadikan ini motivasi”
Lalu aku tunjukkan beberapa poto dan gambar tentang mereka.
Awalnya aku kesal dengan kenakalan mereka, tapi setelah tahu alasannya mereka juga berhak mendapatkan perhatian dan maaf, mungkin perlakuan gak adil itu berbekas di hatinya hingga tetap berbuat nakal. Kadang kita tidak tahu alasan mereka nakal, memberikan hukuman tanpa mau mendengar alasan mereka. Padahal setiap kenakalan pasti ada sebuah penjelasannya. Setelah percakapan itu selama 2 jam pelajaran, akhirnya mereka bisa di kendalikan, aku pikir aku akan mati berdiri karena ketemu anak yang super seperti mereka. Meski hanya 5 orang tapi awalnya memang kewalahan, memarahi mereka rasanya tak tega berhubung mereka tinggal di asrama dan jauh dari orang tua. Saya hanya menempatkan sebagai saudara dan sahabat mereka, setidaknya membuat mereka nyaman dahulu baru belajarpun enak.
Iya sering sekali yang lain pun mengeluhkan sikap mereka di awal , tapi kemudian kita masing-masing punya cara dan sikap agar mereka mau belajar dengan tenang. Ya…banyak hal yang kita lihat dari mereka, banyak hal yang kita pelajari dari masing-masing anak, dan semakin terbuka pengetahuan tentang sikap mereka dan alasan kenapa mereka berbuat demikian.
Mereka adalah objek yang tak pernah membosankan, selalu ada hal menarik dan unik yang bisa kita pelajari dari setiap anak.
Dari 3 sekolah saya selalu memperhatikan anak-anak, dan mencoba menjadi sahabat mereka. Agar mereka nyaman belajar dan tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari pelajaran. Pengertian tentang manfaatya menuntut ilmu memang harus kita jelaskan agar mereka faham tentang manfaat dan kewajiban mereka dalam memperjuagkan masa depan mereka


thumbnail

CARA MUDAH MEMPERBAIKI LCD HP YANG BOCOR (RUSAK) - MASUKAN KE DALAM FREEZER

Berawal dari kecerobohan akhirnya saya mengalami nasib naas. Bagaiamana tidak??? Lcd hp saya rusak alias bocor, gondok bukan main bercampur sedih yang penuh dengan kebingungan. Gak inget kalo hp di simpan di jaket, lalu saya simpan di bagasi motor. Beberapa saat kemudian saya cari di saku baju gak ada, saya baru inget hp di simpan di jaket. Saya buka bagasi motor, dan saya ambil hp di jaket. Pas di buka tarammmmm….. kecewa liat lcd hp yang rusak alias bocor. Lalu saya Tanya teman saya, gimana ni lcd hp ku rusak? Mereka bilang untuk memperbaiki lcd hp membutuhkan biaya yang cukup mahal. Saya awalnya diam aja, liat-liat hp ko gini ya?? Nyesel nih nyimpen di bagasi motor kayanya ke gencet ato gimana?? Secara bagasi motor penuh, ada jas hujan, sandal di tambah jaket yang berisi hp.
Saat malam tiba karena aku berasa BT, aku searching cara memperbaiki lcd hp yang bocor dan saya ketemu cara mudah dan simple, awalnya ragu tapi tak apalah saya coba. Dan hasilnya Alhamdulillah hp saya kembali normal dan baik-baik saja. Nah jika anda mengalami nasib seperti saya, tak ada salah nya anda mencoba cara yang sudah saya coba.

Pertama:
Buka tutup hp anda. keluarkan batu baterai , kartu memori dan sim card nya. Jika udah simpan di tempat yang aman

Kedua:
Bungkus rapat hp anda dengan plastic. Saya merapat 3 lapisan. Pertama plastik tipis dan saya lakban, lalu saya masukan ke dalam plastic tipis lagi saya rapat lagi dan yang ketiga saya masukan ke dalam plastic yang ukurannya agak tebal dan di rapat kembali

Ketiga:
Simpan hp anda di freezer, konon katanya lebih lama lebih bagus sesuai kadar kerusakan hp anda. saya sie mencoba Cuma 6 jam. Karena hawatir hp saya koslet.

Ke empat:
Ambil hp anda di freezer, lap dengan tisyu biar kering dan biarkan sesaat.

Ke lima:
Masukan batu baterai, sim card dan kartu memori. Dan silahkan nyalakan hp anda….dan saya sie berhasil.

Silahkan coba, cara simple tapi hasil memuaskan!!!

thumbnail

PERHITUNGAN WAKTU MENURUT ISLAM - HIDUP ITU SINGKAT LAKUKANLAH YANG TERBAIK

“Assalamualaikum... Satu fakta angka angka yg menarik untuk kita fikirkan:
Adakah kita sadari...???
Aceh
Tsunami
26-12-2004,
Bohemia gempa
26-11-1902
Jogja
Gempa
26-05-2006
Tasik, Jawa Barat
Gempa
26-06-2010
Gunung berapi
Meletus
26-10-2010
Jambatan Tenggarong
Samarinda, Indonesia
Runtuh
26-09-2013
Tahun lalu pada tgl 26 Okt.
Taufan Haiynan diutus Allah SWT untuk menunjukkan kekuasaan Nya kepada seluruh rakyat Filipina yg telah merobohkan "Rumah Nya" di Manila untuk digntikan dgn shopping mall!!
Mengapa semua ini
Terjadi pada tgl 26
Apakah ini suatu kebetulan??
Bukalah dan bacalah
Al-Quran Juz ke: 26
Allah SWT telah berfirman
Bunyinya:
"sedikit waktu lagi Aku akan menggoncang kan langit dan bumi, laut dan darat".
Biar mereka semua tahu bahawa Mu'jizat Allah itu ada !!!
Jika sudi..
Sampaikanlah kepada hamba Allah yg lain.. wallahua'lam ..
Ternyata Cuma 1.5 jam
 saja Umur Kita hidup di DUNIA ini.
Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran yang hakiki
1 hari akhirat = 1000 tahun dunia
24 jam akhirat = 1000 tahun dunia
3 jam akhirat = 125 tahun dunia
1.5 jam akhirat = 62.5 tahun dunia.
Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1.5 jam saja.
Pantaslah kita selalu diingatkan tentang masalah waktu. 
Allah berfirman : "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"
='( ='(
Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk meniti perjalann hidup kita ini”

Itulah pesan yang di kirim oleh sahabatku….
Saat aku membacanya aku sadar bahwa hidup itu ternyata teramat singkat. Aku habiskan waktu ku untuk menangis, kebetulan keadaan ku saat itu masih dalam keadaan galau ( menurut anak muda zaman sekarang) aku bermuram durja, masih di selimuti sedih yang aku sendiri gak tau bagaimana cara mengusirnya.
Sesaat aku merenung membaca pesan tersebut, tiba- tiba teringat sahabatku yang lain dia pernah berkata “ jur, tahu gak? Hidup ini singkat . sebentar saja, jika bisa coba kau bersabar dalam keadaan apapun. Saat ini terasa sulit. Padahal kita melewatinya amat singkat. Aku sama kamu saja berasa lama ya bersahabat, padahal waktu kita sedikit. Bentar lagi saja kita gak tau kalo di antara kita akan ada yang meninggal duluan. Jika aku meninggal duluan maafin aku ya!”.
Singkat…bahkan kita menua menuju kematian. Tapi mati buka berarti kita tidur selamanya. Justru kita menuju kehidupan yang baru, dimana semua perbuatan kita di dunia di perhitungkan dengan seadil-adilnya. Dan kita gak tau kita meninggal dalam keadaan apa? Apa yang terjadi dengan kita? Apa kabarnya amal kita?...sesaat aku sadar diri. Bahwa aku telah membuang waktuku karena telah bersedih hati, memikirkan kegagalanku di dunia, merasa sempit dengan pekerjaanku karena jenuh. Padahal aku punya tanggung jawab penuh dalam tugas yang sedang aku jalani. Aku bolos kerja hanya karena lagi sedih, urusan dunia yang membuatku lupa akan tugasku. Sehari aku membolos teringat akan anak-anak yang menungguku di sekolah. Benar-benar bodoh aku tak mampu mengendalikan perasaanku hingga mengorbankan waktuku. Pada dasarnya…jika 1 hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia, aku hidup aja belum nyampe ke usia 30 tahun…itu sama artinya aku hidup hanya sebentar saja, teramat sangat sebentar. Rasanya aku menyesal…jika saja aku tahu seperti ini. Aku gak akan buang waktuku menangisi hal yang sudah jelas bukan milik kita.
Waktuku telah habis untuk masalah ini, tugasku saat ini adalah berbenah diri.
Dan aku sedih, aku malu …. Begitu sedikit waktu aku luangkan untuk Allah, Tuhan yang telah menolongku dan memeliharaku. Aku terlalu sibuk dengan duniaku, aku sedih dan merasa sempit karena urusan dunia. Padahal waktuku tak lama, aku terlahir punya tujuan, misi dan harapan. Ya… lalu kenapa aku hanya merasa sedih karena urusan dunia, sementara aku lupa terhadap Allah yang telah memberikan kesempatan kepadaku untuk hidup.
Aku kotor, hina…aku melihat waktuku. Usia ku hanya Allah yang tahu…mulai saat ini aku harus sadar bahwa hidup adalah milik Allah, waktu yang kita miliki adalah milik Allah. Kita di kasih waktu oleh Allah untuk menjadi hamba yang patuh, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Andai kita tahu bahwa sedikit saja waktu kita di dunia ini, untuk menata diri agar kita bisa bertemu dengan Allah kelak dalam keadaan baik.
Ya salahku… baru sadar, aku merasa begitu takut dengan masa depan yang belum pasti. Aku merasa sesak dengan kejenuhan yang aku jalani di dunia ini. Sementara aku sibuk dengan dunia aku lupa akan Allah.
Malu rasanya padahal, jika saja aku sadar bahwa tak ada hal yang perlu di takuti dan di khawatirkan dengan dunia ini. Semua kembali kepada Allah.
Hanya karena aku kehilangan seseorang hidupku terasa berantakan. Padahal Allah mengirimkan seseorang kepada kita dengan hikmah dan penuh dengan pelajaran. Jika tugas  orang itu selesai maka pergilah ia, karena manusia, waktu dan kesempatan adalah milik Allah.
Jika saja aku sadar bahwa hidup itu hanya sebentar saja, aku tak akan membuang waktuku untuk memikirkan kesedihanku, memikirkan orang yang menyakitiku dan memikirkan urusan dunia yang lainnya. Mana sempat…urusanku dan tugasku saja belum selesai. Sebagai seorang manusia aku ingin menyelesaikan tugasku dengan baik, menjalankan peran dengan baik. Andai saja dari dulu kita tahu bahwa hidup kita hanya sesaat saja. Sudah pasti kita memilih bersabar jika kita di timpa musibah, andai saja kita tahu bahwa hidup begitu sebentar kita tidak akan mengeluarkan kata-kata yang tidak bermakna apalagi menyakiti hati orang lain. Karena setiap kata dan perbuatan kita akan di hitung tak ada yang tertinggal. Harusnya kita tetap bersikap lembut, dan baik bahkan mungkin santun meski dengan orang yang baru kenal sesaat saja. Agar kita tidak menimbulkan luka dalam hatinya, berbuat baik di waktu yang sesingkat ini. Hidup ini terlalu singkat, dan sayag jika kita gunakan hanya untuk malas-malasan. Cinta dan Ridho Allah adalah target kita. Jadikan Nabi Muhammad adalah teladan kita, agar kita bisa hidup dengan damai dan selalu ingat Allah. Andai saja aku tahu waktu sesingkat ini, maka aku akan semangat 45 untuk jalani hidup.
Kita sebagai hamba, terkadang kita lupa akan tugas kita. Kita terlalu sibuk dengan kekhawatiran dan keinginan mendapatkan sesuatu.
Sebenarnya jika kita mengejar Allah…maka dunia akan mengikuti kita. Dan jika mengejar dunia, konsekuensi yang paling menakutkan adalah jauhnya diri kita dari Allah.
Padahal Allah itu yang menciptakan segala sesuatu dan memelihara segala sesuatu. Kita ada dalam peliharaanNya, kita ada dalam kasih dan sayangnya. Tapi kenapa kadang kita lupa dan bahkan kita putus asa dari rahamatNya?
Padahal nikmat Tuhan kamu yang manakah yang akan kamu dustakan? Kepedihan, musibah, ujian itu adalah salah satu tanda bahwa Allah sayang dan rindu kepada kita. Allah rindu dengan kita, Allah juga selalu memberikan hikmah dan pelajaran yang luar biasa untuk kita menjadi lebih baik. Mungkin sedih adalah sifat manusiawi, namun jangan sampai kita larut dalam sedih. Ingatlah bahwa di setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Yakinlah dengan pertolongan Allah.
KasihNya begitu nyata, Allah Maha lembut, Allah Maha pengasih dan penyayang. Semua yang memberatkan kita di dunia kita serahkan kepada Allah dan jangan lupa untuk tetap berdzikir dan berdoa. Perbanyaklah berdzikir selain dapat menghapus dosa, Allah akan senantiasa memberikan kemudahan dan jalan keluar dari masalah yang kita hadapi.
Hidup terlalu singkat jika kita habiskan dengan hal-hal yang tidak berguna
Dunia hanyalah tempat kita mengembara, kesempatan kita untuk menjadi hamba yang berkualitas dengan nilai iman dan taqwa yang tinggi. Jadilah hamba yang terbaik dan ikhlas karena Allah, jalankan tugas kita dengan sebaik mungkin. Surga dan nerakan adalah hak Allah, tugas kita adalah beribadah meraih keridhoanya. Kita berbuat baik bukan karena surga, dan kita menjauhi perbuatan jahat bukan karena takut neraka. Surga dan neraka adalah sebuah bentuk akibat dari perbuatan kita. Tapi kita berbuat baik karena kita ingin meraih cinta dan ridho Allah, dan kita menjauhi sifat tercela karena kita tidak mau jauh-jauh dari Allah.
Sungguh cinta Allah yang harus kita raih, ingatlah dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram.
Muhammad Ali petinju bilang “ bahwa hidup adalah ilusi, waktuku tak banyak. Aku hanya ingin menjadi seorang hamba. Aku tidak merokok tapi aku selalu membawa korek api. Setiap hatiku lalai, maka aku akan menghidupkan korek api itu. Hingga tanganku terasa panas. Lalu hatiku berkata “ Ali, bagaiamana bisa kau menahan panasnya api neraka jika kau tak mampu menahan panasnya korek api ini?”
Maksudnya sangat sederhana, ingin melakukan yang terbaik di dunia dengan waktu yang sesingkat ini. Agar Allah meridhoi dan menyayangi, orang yang Allah ridhoi kelak akan masuk syurganya, dan orang yang tidak di ridhoi karena perbutan buruknya kelak akan masuk neraka. Dan neraka adalah tempat yang paling buruk untuk kembali. Siksaanya begitu pedih kita tak akan mampu memikulnya”
Hanya Ridho Allah yang akan menolong kita, kita punya amal apa?? Apa yang bisa kita banggakan? Hanya kasih sayangNya yang akan menyelamatkan kita. Semoga kita bisa meraih ridho dan kasih sayangNya.
Jauhkan lah hal yang dapat memberatkan kita, hilangkan rasa takut dan kegelisahan. Ingatlah ada Allah yang senantiasa menolong kita.
Hidup ini terlalu singkat, mari menjadi hamba yang menghargai dan mempergunakan waktu sebaik mungkin. Semoga kita menjadi hamba yang diridhoinya. Semoga kita menjadi manusia yang saling mengingatkan.










Top of Form


.comment-content a {display: none;}